Subscribe:

Pages

Monday, April 08, 2013

Tradisi Sedekah Bumi atau Gas Deso di Kabupaten Blora

Kabupaten Blora adalah sebuah kabupaten di Propinsi Jawa Tengah. Kabupaten Blora berbatasan dengan Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati di utara, Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur) di sebelah timur, Kabupaten Ngawi (Jawa Timur) di selatan, serta Kabupaten Grobogan di barat. Separuh dari wilayah Kabupaten Blora merupakan kawasan hutan. Daratan rendah di bagian tengah umumnya merupakan area persawahan. Sehingga pertanian merupakan sektor utama perekonomian di Kabupaten Blora. 

Masyarakat Jawa memang terkenal dengan beragam jenis tradisi atau budaya yang ada di dalamnya. Begitu pula dengan Kabupaten Blora. Di Kabupaten Blora ada tradisi sedekah bumi yang biasa di sebut “Gas Deso” oleh masyarakat Blora merupakan suatu tradisi tahunan yang dilaksanakan setelah panen. Jadi antara desa yang satu dengan lainnya tidak sama pelaksanaan sedekah buminya. Tergantung pada kapan desa tersebut mengalami panen. Sedekah bumi atau gas deso adalah wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan berkah yang telah diberikan-Nya.

Sedekah bumi atau gas deso biasanya disambut suka cita oleh masyarat. Mereka merayakannya dengan membuat nasi tumpeng dan jajanan khas daerah seperti dumbeg, pasung, tape, bugis dan lain sebagainya. Lalu nasi tumpeng dan jajanan khas tersebut dibawa ke balai desa, sumur (sendang) yang telah disepakati oleh seluruh masyarakat setempat untuk menggelar acara tersebut untuk didoakan pemuka agama. Usai dioakan nasi tumpeng dan jajanan dimakan secara ramai-ramai oleh masyarakat yang merayakan acara sedekah bumi itu. 

Mungkin tradisi sedekah bumi inilah yang terkadang dinantikan oleh anak-anak. Terutama anak-anak remaja seperti anak-anak SMP, SMA. Sering kali anak-anak SMP dan SMA membolos sekolah hanya karena ingin menghadiri acara tradisi sedekah bumi tersebut, padahal di acara sedekah bumi atau gas deso ini hanya ada makanan dan jajanan pasar yang sudah tidak asing bagi mereka dan hampir tiap hari mereka temui. Mungkin bagi mereka tradisi sedekah bumi yang hanya satu tahun sekali ini suatu hal yang sangat menyenangkan dan mengasyikkan karena dengan acara ini mereka dapat berkumpul dengan teman-teman yang lain dan terkadang menemukan teman baru. 

Puncaknya acara sedekah bumi diakhiri dengan pertunjukan kesenian daerah entah itu barongan, wayang kulit, kethoprak atau tayub yang merupakan ciri khas kesenian Blora yang kemudian dilanjutkan pembacaan doa oleh masyarakat dipimpin oleh pemuka agama. Acara tersebut biasanya penyelenggaraannya di balai desa atau sendang. Pertunjukan acara tersebut dilaksanakan 2 kali dalam sehari yaitu siang hari dan malam hari.

0 komentar:

Post a Comment