Subscribe:

Pages

Saturday, April 06, 2013

Bukit Cinta

Sore itu pukul 03.35 WIB aku tidak sengaja diajak teman aku. Sebetulnya aku menolak. Karena dipaksa dan rasa penasaran serta keingintahuanku akhirnya aku ikut. Karena waktu itu nama Bukit Cinta di Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Blora mulai jadi bahan pembicaraan atau kalau istilah sekarang jadi trending topic. Itu tidak terlepas dari gethok tular dari sejumlah orang yang pergi ke tempat itu.

Bukit Cinta dapat ditempuh sejauh tak kurang dari 2 kilometer dari jalan raya. Ada pertigaan jalan ke Desa Tempel saat melintas di jalan raya Jepon-Cepu. Sepanjang 300-an meter masuk ke jalan Desa Tempel tersebut, sebelum Balai Desa Tempel terdapat pertigaan jalan ke kiri menuju Lemahbang. Dari pertigaan ini, menempuh jalan sejauh 1,5 kilometer akan mendapati pertigaan ke kanan. Sayangnya jalan menuju ke Bukit Cinta hanya sebagian yang layak dilalui.

Pemandangan di atas perbukitan itu memang cukup indah. Duduk di atas batu di bukit dengan pandangan bebas ke bawah. Ada banyak pilihan, mau menikmati hamparan tanaman milik petani di sawah atau memandang hamparan air waduk. Kalau kita memandang arah selatan, SPBU pinggir jalan masih terlihat. Di sebelah timurnya, nampak tower BTS selular. Sementara kita menghadap arah barat, tampak samar-samar gereja Bethany kota Blora.

Tak ada yang tahu pasti sejak kapan perbukitan yang ada di salah satu kawasan di Desa Tempel-Lemahbang, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora ini dinamai Bukit Cinta. Nama Bukit Cinta pun sangat dikenal di kalangan anak muda. Sebab, bukit itu seolah menjadi tempat wajib anak muda buat pacaran. Menurut warga yang aku tanyai bilang Bukit Cinta ramai terutama hari Jum’at setelah sholat Jum’at sampai menjelang senja. Tak jarang, mereka melakukan corat-coret benda-benda (kebanyakan batu) di kawasan bukit. Sebuah tulisan yang menyebutkan siapa pasangan siapa.

0 komentar:

Post a Comment